Minggu, 23 Januari 2011

Aliran Lahar Dingin


Fenomena banjir lahar dingin Sungai Code menjadi topik menarik bagi masyarakat kota Yogyakarta saat ini setalah terjadinya letusan beberapa hari yang lalu. Banjir yang membawa material gas, pasir, kerikil dan batu merupakan aliran massa dengan rapat massa yang lebih besar dari pada air jernih yang mengalir saat banjir biasa. Aliran massa seperti itu mempunyai daya erosi dan daya rusak yang lebih besar daripada aliran air jernih, sehingga masyarakat harus lebih waspada menghadapi fenomena ini. Dari beberapa pengamatan lapangan, terlihat besarnya kemampuan erosi aliran lahar dingin ini. Beberapa tebing sungai dan bangunan tanggul mulai terosi, hal ini dapat diindikasikan dari banyaknya batang kayu dan pohon pisang yang terangkut aliran lahar dingin, bahkan sebagian tanggul Kali Putih hancur diterjang lahar dingin ini.
Adapun gaya angkat dan gaya tarik yang bekerja pada butir yang berada didasar sungai dapat dinyatakan sebagai fungsi luas butiran, rapat massa dan kecepatan aliran.
Rapat massa aliran lahar dingin ini, menurut catatan beberapa ahli di beberapa negara, besarnya rapat massa lahar dingin ini 1,5 hingga 2 kali rapat massa air jernih, tergantung pada distribusi butiran massa lahar dingin tersebut. Pada saat mengalir, lidah terdepan biasanya terdiri atas batuan terbesar, yang mempunyai kecepatan aliran hingga 30 m/s, dan mempunyai kekuatan hantaman yang sangat besar, karena tekanannya merupakan fungsi rapat massa dan kecepatan aliran kuadrat.
Aliran sedimen selain mengangkut material dari hulu juga melakukan pengambilan material dari dasar.
Deposit lahar dingin ini ditemukan dibagian hulu Sungai Boyong, yang mempunyai gradasi butiran yang lengkap sejak diameter 2,0 m hingga pasir . Deposit lahar ini akan mengalir ke bawah apabila terjadi aliran dengan kemampuan erosi yang tinggi.
Aliran batuan ini dapat dihambat oleh bangunan ataupun pepohonan yang ada.
Kemampuan aliran air lewat pori batuan untuk membuat saluran baru, memungkinkan terjadinya pembukaan saluran yang tertutup sedimen.
Kemampuan erosi yang tinggi telah mampu mengubah alur sungai, sehingga erosi tebing dapat membahayakan pemukiman yang ada di sekitar bantaran sungai.
Di sepanjang Sungai Boyong dan Sungai Code, terdapat beberapa ground sill dan bendung intake irigasi, yang selain berfungsi untuk menetapkan elevasi muka air di intake saluran irigasi, juga untuk menjaga kemiringan memanjang sungai agar aman terhadap proses erosi. Namun dengan adanya bendung dan ground sill ini telah mengakibatkan terjadinya deposisi sedimen di beberapa tempat di ruas sungai yang menganggu outlet drainasi limbah domestik dan oulet pembuangan air hujan.

Adanya tumpukan pasir di beberapa ruas sungai telah dimanfaatkan oleh penduduk di sepanjang sungai sebagai pendapatan tambahan selama terjadi banjir lahar dingin. Namun penambangan seperti ini harus tetap memperhatikan bahaya erosi tebing yang mungkin terjadi apabila lapisan penutup fondasi talud habis dikeruk oleh manusia dan oleh arus lahar dingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar