Fenomena banjir lahar dingin Sungai Code menjadi topik menarik bagi masyarakat kota Yogyakarta saat ini setalah terjadinya letusan beberapa hari yang lalu. Banjir yang membawa material gas, pasir, kerikil dan batu merupakan aliran massa dengan rapat massa yang lebih besar dari pada air jernih yang mengalir saat banjir biasa. Aliran massa seperti itu mempunyai daya erosi dan daya rusak yang lebih besar daripada aliran air jernih, sehingga masyarakat harus lebih waspada menghadapi fenomena ini. Dari beberapa pengamatan lapangan, terlihat besarnya kemampuan erosi aliran lahar dingin ini. Beberapa tebing sungai dan bangunan tanggul mulai terosi, hal ini dapat diindikasikan dari banyaknya batang kayu dan pohon pisang yang terangkut aliran lahar dingin, bahkan sebagian tanggul Kali Putih hancur diterjang lahar dingin ini.
Adapun gaya angkat dan gaya tarik yang bekerja pada butir yang berada didasar sungai dapat dinyatakan sebagai fungsi luas butiran, rapat massa dan kecepatan aliran.
Adapun gaya angkat dan gaya tarik yang bekerja pada butir yang berada didasar sungai dapat dinyatakan sebagai fungsi luas butiran, rapat massa dan kecepatan aliran.
Deposit lahar dingin ini ditemukan dibagian hulu Sungai Boyong, yang mempunyai gradasi butiran yang lengkap sejak diameter 2,0 m hingga pasir . Deposit lahar ini akan mengalir ke bawah apabila terjadi aliran dengan kemampuan erosi yang tinggi.
Kemampuan aliran air lewat pori batuan untuk membuat saluran baru, memungkinkan terjadinya pembukaan saluran yang tertutup sedimen.
Kemampuan erosi yang tinggi telah mampu mengubah alur sungai, sehingga erosi tebing dapat membahayakan pemukiman yang ada di sekitar bantaran sungai.
Artikel Panas dan radiasi klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar